Solusi Agribisnis Terhadap Pertanian Indonesia Berbasis Startup



 


Nama                 : Nadira Indriana Putri
TTL                      : Tangerang, 27 Januari 2000
Alamat Email      : nadiraindrianap@gmail.com
No HP                  : 087782505105
Id Line                  : nadiraindrianap
Instagram            : nadiraidrn
Blog Pribadi        : http://nadiraindrianap.blogspot.com/
Motto Hidup       : Selalu bersyukur





Solusi Agribisnis Terhadap Pertanian Indonesia Berbasis Startup

Arti kata startup sebenarnya adalah perusahaan pemula. Namun, dijalam teknologi informasi ini, kata startup identik dengan perusahaan pemula berbasis IT. Tak apalah, anggap saja demikian, toh dalam penggunaannya memang demikian.
Semarak startup akan terus berlanjut. Penggalangan penumbuhan startup yang dillakukan oleh pemerintah, serta program stratup dari korporasi dalam rangka mencari celah bisnis dan inovasi baru berperan besar dalam peningkatan jumlah startup dari tahun ke tahun.
Daya tarik startup memikat generasi muda, passion dan berbagai cerita sukses seputar startup menjadi magnet, disamping memang di generasi jaman now, bayi lahir pun langsung selfie, jadi trending topik di instagram, di cetak di print 3D, genetika dan rekam biologinya langsung tercatat di bank data.
Singkat cerita, sektor pertanian tak luput dari perkembangan IoT (Internet of Things), sebuah tren perkembangan teknologi dimana suatu alat dapat saling berhubungan secara otomatis, transfer data, capture data yang output-nya berupa akurasi,efisiensi dan efektifitas, pada satu atau rangkaian kegiatan.
Setiap penerapan teknologi membutuhkan penyesuaian, baik penyesuaian sosial-lingkungan maupun dari teknologi tersebut. Bagimana perkembangan penerapan IoT di sektor pertanian, khususnya di Indonesia?
Nah, ini yang perlu dicermati bagi startup di bidang pertanian yang menghadirkan solusi teknologi untuk pertanian.
Peluang
Dari segi peluang, startup pertanian Indonesia memiliki peluang yang sangat besar dibanding negara lain, bahkan mungkin paling besar. Mengapa? Tentu saja karena Indonesia merupakan negara agraris, dimana suber daya hayati, sumber daya hewani, tingkat kesuburan tanah, intensitas cahaya matahari, curah hujan, baik laut maupun darat merupakan anugerah, yang menjadikan kekayaan alam Indonesia sebagai keunggulan komparatif.
Kehadiran teknologi, khususnya IoT berpotensi besar menjadi solusi atas berbagai masalah dibidang pertanian Indonesia, dari penyediaan, pengelolaan dan penggunaan faktor produksi, on farm, post harvesting, packaging, distribusi sampai ke tingkat ritail. Belum lagi jumlah pelakunya, yaitu petani dan yang bergerak dibidang pertanian dimana jumlah nya mencapai sekitar 60% dari total penduduk Indonesia.
Peluang pertama startup pertanian di Indonesia adalah solusi di bidang faktor produksi, berkaitan dengan inovasi alat dan mesin pertanian, data analisis dan pengelolaan faktor produksi lahan, air dan tingkat kesuburan tanah, bio teknologi, penyediaan bibit/benih dan permodalan bagi pelaku agribisnis, dan petani khusunya.
Solusi tersebut sangat potensial karena faktor produksi merupakan masalah besar, penyebab ketidakefisienan sehingga output-nya tidak maksimal. Startup pertanian yang menghadirkan solusi ini di Indonesia masih sedikit.
Peluang kedua adalah startup pertanian yang menghadirkan solusi di on farm, meliputi manajemen penanaman, peyediaan SDM, solusi modal kerja, dan juga meliuti solusi pergudangan packaging serta akses pasar. Salah satu startup yang menghadirkan solusi ini adalah Habibie Garden.
Bagi startup pertanian yang menawarkan solusi distribusi dan pergudangan juga merupakan stratup potensial. Pangsapasar pergudangan dan distribusi sangat terbuka, dan sangat besar.
Peluang ke empat stratup pertanian di Indonesia adalah startup yang menawarkan solusi akses pasar kepada petani. Solusi ini sudah lumayan banyak, terutama di tingkat retail, seperti Sayur Box, Kecipir dan sebagainya.
Umumnya, startup pertanian mempunyai peluang yang cukup besar, karena apapun keadaannya komoditi pertanian akan selalu dibutuhkan.
Tantangan
Sebanding dengan peluang, tantangan startup pertanian Indonesia sangat besar. Minimnya data di bidang pertanian, serta kompleksitas setiap kegiatan pertanian membuat besarnya peluang yang ada menjadi seperti sebuah misteri. Berikut beberapa tantangan yang bersifat umum yang harus di hadapi oleh startup pertanian.
Aspek sosio – kultur menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh startup pertanian di Indonesia. Masalah ini meliputi, pengetahuan masyarakat pertanian, budaya yang melekat dengan alam, demografi yang kesemuanya harus dipetakan secara gamblang, di lihat secara detail dan di validasi secara kontinyu.
Aspek alam adalah tantangan terbesar kedua, yaitu lahan pertanian Indonesia yang sangat kaya dan beragam sehingga setiap jengkal tanah di Indonesia mempunyai karakteristik tersendiri dan memutuhkan treatment yang berbeda.
Infrastruktur juga menjadi tantangan besar bagi stratup pertanian dimana, infrastuktur yang ada belum mampu menunjang sampai ke lokasi pertanian yang berada di pelosok daerah.
Strategi
Salah satu langkah yang dapat diambil oleh startup pertanian untuk menghadapi tantangan diatas salah satunya adalah dengan mengintegrasikan layanan pertanian dari hulu sampai ke hilir.
Ini membutuhkan biaya yang besar, tentunya dalam pengembangganya bisa dilakukan bertahap dengan master paln development yang jelas dan validasi pada setiap step yang kontinyu.

Harapan saya untuk Pertanian Indonesia adalah teruslah maju dengan majunya teknologi saya percaya Indonesia dengan kekayaan alamnya bias menjadi negara dengan pertanian no. 1 di dunia. #kuymenulis













Daftar Pustaka




Komentar

Postingan populer dari blog ini

MIMPI - MIMPI SAYA DI FEM

MAMPUKAH PEMUDA PERTANIAN MEMBANGUN EKONOMI BANGSA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0?